Sabtu, 23 Januari 2010

Sarahwati 1990

Sarahwati, Serang: Siapa yang tak mengenal gerabah, alat-alat dapur untuk masak-memasak dan sebagainya yang dibuat dari tanah liat kemudian dibakar. Di Provinsi Banten, tepatnya di Desa Bumi Jaya, Ciruas, Serang, warganya secara turun temurun memuat gerabah. Desa ini hanya berjarak 15 kilometer dari Kota Serang.

Sentra pengrajin yang masih menggunakan alat sederhana tersebut teryata menembus pasaran di luar Banten. Berbagai motif dan bentuk dibuat secantik mungkin untuk menarik pembeli yang biasa langsung datang ke Desa Bumi Jaya. Selain gentong berukuran besar, peralatan dapur dari tanah liat juga mendominasi produksi rumahan tersebut.

Menurut Kasim, salah seorang pengrajin, baru-baru ini, biasanya ia membuat gerabah berukuran besar sesuai dengan permintaan pemesan. Pemesannnya, kata Kasim, berasal dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, hingga Pulau Dewata. Kualitas tanah liat yang sangat baik membuat tak sedikit hotel berbintang lima di kota besar memesan gerabah dari desa terpencil ini. Untuk harganya, tergantung ukuran gerabah.(BOG)

;;